Semua yang saia tulis adalah apa yang ada di dalam pikiran saia . . . menulis adalah luapan emosi saia, pelampiasan marah saia, dan penyegar bagi otak saia . . .
cari saja
home
WeLLcOme To My MiNd
BuKa.... LiHaT....BaCa.....
Minggu, 30 Oktober 2011
Berita :Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita.
Kompetensi Dasar :
1.1. Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat.
Materi pokok : Mendengarkan berita (mengetahui definisi, unsur, dan jenis berita).
a. Definisi Berita
Menurut Djuraid (2007: 9), berita merupakan sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau kejadian yang bersifat umum, dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa. Menurut Suhandang (1978), berita adalah laporan tentang sesuatu yang memperhatikan kemanusiaan yang disampaikan tepat pada waktunya, dan berita yang paling baik adalah yang menarik perhatian sebagian besar pembaca. Dalam menulis berita, informasi yang diberikan kepada khalayak harus menarik pembaca. Dengan demikian, informasi yang disampaikan akan diterima oleh pembaca.
Menurut Darmadi, dkk. (2006: 23), berita adalah segala sesuatu yang hangat, menarik perhatian pembaca, dan berita yang terbaik adalah berita yang paling menarik bagi pembaca terbesar. Romli (2005: 3) mengatakan bahwa berita merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini).
Sejalan dengan Suhandang, Paul De Massenner dalam bukunya yang berjudul Here’s The News (Sumadiria, 2008: 64), juga mengatakan bahwa berita merupakan sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Berbeda dengan Charnley dan James M. Neal yang menuturkan berita adalah laporan tentang sesuatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting menarik, masih baru, dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak (Sumadiria, 2008: 64).
William S. Maulsby dalam Getting the News dalam Sumadiria (2008: 64) juga menegaskan hal yang sama tentang berita. Menurutnya, berita bisa didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru saja terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.
b. Unsur dalam berita
Untuk membuat sebuah berita menjadi menarik haruslah memiliki beberapa unsur. Para ahli publisistik dan jurnalis (Assegaff, 1991: 25), mengatakan bahwa ada beberapa unsur yang membuat sebuah berita dapat menarik perhatian pembaca. Unsur tersebut yaitu, (1) berita itu haruslah termasa (baru), (2) jarak (dekat jauhnya) lingkungan yang terkena oleh berita, (3) penting (ternama) tidaknya orang yang diberitakan, (4) keluarbiasaan dari berita, (5) akibat yang mungkin ditimbulkan oleh berita itu, (6) ketegangan yang diakibatkan oleh berita itu, (7) pertentangan (conflict) yang terlihat dalam berita, (8) seks yang ada dalam pemberitaan, (9) kemajuan-kemajuan yang diberitakan, (10) emosi yang ditimbulkan oleh berita itu, dan (11) humor yang ada di dalam berita.
Untuk menemukan pokok-pokok informasi mengenai berita yang diperdengarkan, hendakanya kita perlu mengetahui beberapa unsur dalam berita tersebut. Unsur-unsur berita diantaranya adalah sebagai berikut:
1) What (apa): apa yang terjadi di dalam berita?
2) Who (siapa): siapa yangterlibat di dalamnya?
3) Where (dimana): dimana terjadinya peristiwa tersebut?
4) When (kapan): kapan terjadinya peristiwa tersebut?
5) Why (mengapa); mengapa peristiwa tersebut?
6) How (bagaimana): bagaimana peristiwa itu terjadi?
Berita yang lengkap maka mengandung enam unsur di atas. Dalam prakteknya kadang tidak semua unsur dimasukkan dalam berita. Hal itu terjadi mungkin karena keterbatasan waktu dan ruang. Biasanya unsur itu di rumuskan menjadi 5W+1H.
Dalam setiap peristiwa yang dilaporkan, harus terdapat enam unsur dasar yakni, apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). What berarti peristiwa apa yang akan dilaporkan kepada khalayak. Who berarti siapa yang menjadi pelaku dalam peristiwa berita itu. When berarti kapan peristiwa itu terjadi: tahun, bulan, minggu, hari, jam, dan menit. Where berarti di mana peristiwa itu terjadi. Why berarti mengapa peristiwa itu bisa terjadi. How berarti bagaimana jalannya peristiwa atau bagaimana cara menanggulangi peristiwa tersebut.
Sumadiria (2008) juga mengatakan bahwa dalam konteks Indonesia, para praktisi jurnalistik sering menambahkan satu unsur lagi yaitu, aman (safety (S)), sehingga rumusan unsurnya menjadi 5W+1H (1S). Hal itu dimaksudkan agar berita apapun yang dimuat atau disiarkan, diyakini tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi media massa yang bersangkutan ataupun masyarakat luas serta pemerintah. Berita yang ada di dalam surat kabar biasanya memakai unsur 5W+1H (1S) dengan pertimbangan khalayak pembaca yang dilayani oleh surat kabar tersebut lebih heterogen.
Sejalan dengan Sumadiria, Djuraid (2007: 69), mengatakan pelajaran dasar menulis berita dimulai dengan pengenalan bagian berita yang sangat populer yaitu, 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how). Menurutnya, dari bahan-bahan yang sudah didapatkan dipilah-pilah dan disesuaikan dengan unsur 5W+1H. Dengan demikian, akan muncul gambaran tentang kerangka berita yang akan ditulis. Berikut ini adalah penjabaran dari masing-masing unsur berita.
(1) Unsur what atau apa yang terjadi. Faktor yang utama sebuah berita adalah peristiwa atau keadaan.
(2) Unsur where atau dalam istilah kriminal disebut dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) yaitu, tempat peristiwa atau keadaan.
(3) Unsur when atau waktu sebuah peristiwa atau keadaan terjadi. Keadaan waktu itu bisa disebut dengan pagi, siang, malam, atau sore. Jika ingin lebih rinci bisa juga disebutkan dengan menambahkan jam, menit, sampai detiknya.
(4) Unsur who atau tokoh yang menjadi pemeran utama dalam berita. Tokoh dalam berita adalah orang yang paling tahu dan berperan penting dalam peristiwa tersebut.
(5) Unsur why atau pertanyaan untuk menguak mengapa sebuah peristiwa itu terjadi. Pertanyaan ini bisa dikembangkan menjadi bahan berita selanjutnya. Sebab dari penyebab ini akan banyak diketahui banyak hal di balik sebuah peristiwa.
(6) Unsur how adalah pertanyaan untuk mengetahui keadaan bagaimana sebuah peristiwa terjadi, termasuk akibat yang ditimbulkan.
Membuat kalimat dan merangkainya menjadi sebuah berita yang layak untuk diberikan kepada masyarakat luas, justru menjadi masalah yang pelik bagi para wartawan pemula. Dibutuhkan data yang lengkap untuk memudahkan membuat rangkaian kalimat menjadi sebuah berita, maka pemahaman tentang 5W+1H sangat penting agar bisa menentukan prioritas, mana di antara bagian-bagian itu yang akan ditonjolkan.
Menurut Darmadi, dkk. (2006: 25), seorang penulis saat menulis berita dapat memakai formula 5W+1H dalam teras berita dan dilanjutkan penjelasannya pada tubuh berita. Dengan demikian, wartawan akan menulis berita yang dimulai dari hal terpenting.
Sebuah berita juga akan menarik apabila mengedepankan sebuah fakta dan tidak mencantumkan pendapat atau opini pribadi di dalamnya. Fakta menjadi penting karena sebagai tolok ukur kebenaran sebuah pemberitaan bila dipandang dari segi penulisannya. Oleh sebab itu, penulis berita harus mampu memisahkan secara tegas antara fakta dan opini di dalam penulisan sebuah berita.
c. Klasifikasi Berita
Berita dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu, berita berat (hard news) berarti berita yang menunjuk pada peristiwa yang mengguncangkan dan menyita perhatian banyak orang atau pembaca. Berita ringan (soft news) adalah berita yang menunjuk pada peristiwa yang lebih bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi. Selain itu, berita juga dikategorikan berdasarkan beberapa hal antara lain, berita menurut lokasi peristiwanya yaitu, di tempat terbuka dan tertutup. Berita berdasarkan sifatnya yaitu, berita diduga dan berita tak diduga. Menurut Djuraid (2007: 44-66), ada tujuh jenis berita diantaranya adalah sebagai berikut:
(1) berita politik yaitu, berita mengenai berbagai macam aktifitas politik yang dilakukan para pelaku politik di partai politik, lembaga legislatif, pemerintahan, dan masyarakat secara umum;
(2) berita ekonomi yaitu, berita yang memiliki segmen yang jelas, para pebisnis, para pengambil kebijakan, dan para pelaku dunia usaha;
(3) berita kriminal yaitu, berita ini biasanya berisi tentang pembunuhan, perkosaan, perampokan, dan tindakan kekerasan yang lainnya;
(4) berita olahraga yaitu, berita seputaran dunia sepak bola, biasanya memiliki daya tarik tersendiri bagi para pembaca. Biasanya semua koran menempatkan berita olahraga dalam halaman khusus dengan tampilan yang menarik;
(5) berita seni, hiburan, dan keluarga yaitu, berita yang berisi tentang musik, film, TV, dan semua yang berkaitan dengan kehidupan para selebritis;
(6) berita pendidikan yaitu, berita yang berkaitan tentang semua masalah dan perkembangan pendidikan;
(7) berita pemerintahan yaitu, berita yang meliput tentang aktifitas di pemerintahan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
1. Menulis Paragraf Deskriptif Menulis paragraf deskriptif sebagai salah satu aspek kebahasaan sebenarnya sangat perlu dalam kehidupan se...
-
Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita. Kompetensi Dasar : 1.1. Menyimpulkan isi b...
-
A. Santun Berbahasa Dalam buku Berbahasa Secara Santun (Pranowo: 2009) dibahasa mengenai kesantunan dalam berbahasa. Struktur bahasa yang sa...
-
"kita ada untuk saling melengkapi satu sama lain, sebenarnya tak ada satupun ciptaan Tuhan yang bisa hidup sendiri" Di sebuah ruan...
-
Di sebuah ruang baca ada seorang penulis yang sangat rajin menuangkan ide-idenya ke dalam kertas melalui goresan pena dengan kata-kata yang...
-
Suasa perkotaan yang ramai bukan hanya kerena penduduk aslinya juga karena banyaknya penduduk yang datang untuk berbagai hal. Hal itu menyeb...
-
Masa lalu, siapa yang tak punya masa lalu? Aku yakin semua memilikinya. Walaupun itu menyakitkan, menyedihkan, membingungkan, atau bahk...
-
Tubuhku bagai serpihan kaca Yang tak lagi utuh Jiwa dan ragaku tak lagi menyatu Dalam badanku Lukisan hidupku pudar Seiring pandang mata...
-
melihat negeriku pikiranku cenat-cenut seperti sakit gigi atau malah sakit hati pemimpin negeriku seperti tutup mata bermain sandiwara di s...
-
Seorang pria duduk di dalam sebuah mobil bersama dengan kekasihnya. pria itu berkata kepada sang kekasih "saya lapar ingin rasanya saya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar